Nikmatnya Menyeruput Kuah Asem-Manis-Pedas Pindang Patin

6 Comments

Pindang Patin

Saat saya kecil, sepulang sekolah saya paling rajin berantakin dapur ibu saya. Karena ibu saya belum pulang dari kerja, jadi lebih leluasa dong ini itunya. Iyessss, saya berlagak bak seorang chef yang sering saya lihat di acara masak setiap hari minggu di TVRI. Booook, jaman dahulu kala bisa lihat TVRI pun sudah menghibur sekali kaaaan. Dulu saya nggak bisa masak, rumusnya adalah sok tahu ditambah hasil mantengin tv selama setengah jam di acara masak memasak itu. Ohiya, bagi saya masakan yang enak itu jika banyak memakai rempah-rempah, jadilah semua masakan saya masukin bumbu dapur dengan takaran super asal. Semakin banyak semakin enak. Termasuk tumis yang sama sekali nggak akan enak jika ditambah serai, kunyit dll, pun saya cemplungin tanpa kira-kira. Hahahaaa, terbayang bukan gimana rasanya.
Ternyata kegagalan mencipta rasa enak dalam masakan makin membuat penasaran saya menggunung. Kok pada bisa masak enak tapi aku nggak, kenapaaaaa?!!!! *teriak pake TOA*. Ternyata masak itu tak serumit yang saya kira, mula-mula saya tanya sana sini termasuk ibu juga bapak tentang bumbu masak suatu masakan. Tak cukup satu orang karena saya ingin mencari perbandingan bumbu. Ternyata benar, menggoreng tempe pun beda-beda buibuuuuu. Ibu saya selalu menggoreng tempe or tahu dengan bumbu bawang putih, ketumbar dan garam. Tetangga saya ada yang hanya garam saja, ada yang di tambah bawang putih. Beda kan, nah kalau anda?
Singkat cerita, saya suka memasak dan pada awalnya sayapun bukan orang yang bisa masak. Jadi, memasak itu menyenangkan dan ikuti saja alur rasa dari masakan yang diciptakan. Pelan-pelan, rasa akan menemui penikmatnya.
Ceritanya panjang yaaaa, nah menunya juga nggak panjang-panjang amat kok. Hari ini saya masak pindang patin. Langsung cuz ke menunya yuuuuk…

Bahan:
1 ekor ikan patin, potong jadi lima lalu lumuri dengan air jeruk nipis | 1 buah tomat merah
3 ikat kemangi | 15 butir cabe rawit utuh | 3 lembar daun salam
2 buah serai | 1 ruas jahe | gula dan garam | air 450 ml
3 mata asam jawa, cairkan dengan 2 sdm air | 4 sdm kecap manis

Bumbu dihaluskan:
7 butir bawang merah | 5 siung bawang putih
1 ruas jahe | 1 ruas kunyit
7 buah cabe merah keriting, bila suka pedas boleh ditambah cabe rawit

How to cook:
Sangrai bumbu halus terlebih dahulu hingga harum lalu haluskan.
Didihkan air bersama bumbu halus dan daun salam, serai serta lengkuas.
Masukkan ikan patin, gula, garam, kecap, tomat, dan cabe rawit. Tunggu hingga mendidih kembali.
Masukkan asam jawa, koreksi rasa.
Terakhir masukkan daun kemangi tepat sebelum api dimatikan.

Result:
4 porsi

Rasanya asem manis pedas. Karena ini untuk baby juga jadi cabenya nggak banyak. Nikmat disantap bersama nasi putih hangat. Ohiya, bagi saya nikmatnya pindang patin ini adalah menyeruput kuah di suap terakhir langsung dari mangkok. What a perfect wrap. Trust me, it’s worth trying. Itadakimasu!

6 thoughts on “Nikmatnya Menyeruput Kuah Asem-Manis-Pedas Pindang Patin

  1. Agghhhhhh itu gambarnya tempting sekaliiiiii ^o^.. Cabe rawit nya udh kyk kerasa namparin lidah… Buatku mba, masakan itu makin pedes, makin enak 😀

    Liked by 1 person

  2. Rawitnya mak nyuss. Bisa ala biasa ya mak 🙂

    Like

Leave a comment